RISKA, ANISYA PUTRI (2024) KETERLAMBATAN PERIZINAN KEGIATAN PEKERJAAN BAWAH AIR DI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN OLEH PT OPTIC MARINE INDONESIA. Diploma thesis, POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG.
Pdf (572011337561K_SKRIPSI_FULLTEXT)
572011337561K_SKRIPSI_FULLTEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
|
Pdf (572011337561K_SKRIPSI_OPEN_ACCESS)
572011337561K_SKRIPSI_OPEN_ACCESS.pdf Download (5MB) |
|
Pdf (572011337561K_SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI)
572011337561K_SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI.pdf Download (516kB) |
Abstract
ABSTRAKSI Putri, Riska Anisya, NIT. 572011337561 K, 2024, “Keterlambatan Perizinan Kegiatan Pekerjaan Bawah Air Di Kementerian Perhubungan Oleh Pt Optic Marine Indonesia”. Skripsi Program Diploma IV, Program Studi Tatalaksana Angkutan Laut dan Kepelabuhanan, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Kristin Anita Indriyani, S.ST., MM, Pembimbing II: Purwantono, S.Psi, M.Pd. Peraturan tentang Pekerjaan Bawah Air mempermudah proses pengurusan perizinan usaha yang harapannya dapat memberikan kepada pelaku usaha sarana untuk mempermudah proses perizinan sehingga menjadi cepat dan praktis. Saat ini pemerintah belum menciptakan sistem pendaftaran perizinan berbasis elektronik yang disebut dengan Online Single Submission (OSS) sehingga PT Optic Marine Indonesia masih mengurus perizinan di Kementerian Perhubungan dengan sistem door to door, yaitu menyerahkan dokumen permohonan secara hardfile. Hal ini memperlambat proses perizinan pekerjaan bawah air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis terlambatnya proses perizinan pekerjaan bawah air dan untuk mengetahui cara mengatasi keterlambatan proses perizinan pekerjaan bawah air di Kementerian Perhubungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data penelitian yang diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Penyebab terlambatnya proses perizinan pekerjaan bawah air di Kementerian Perhubungan oleh PT Optic Marine Indonesia adalah belum adanya sistem pendaftaran perizinan berbasis elektronik yang disebut dengan Online Single Submission (OSS), beberapa instansi yang belum memiliki Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau sistem online, kurangnya komunikasi antara PT Optic Marine Indonesia dengan Kementerian Perhubungan. Cara mengatasi keterlambatan proses perizinan pekerjaan bawah air adalah memastikan PT Optic Marine Indonesia memiliki rekapitulasi, mengadakan pertemuan/ meeting dengan Kementerian Perhubungan, memonitoring langsung di lapangan terkait proses perilisan dokumen rekomendasi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Keterlambatan, Perizinan, dan Pekerjaan Bawah Air |
Subjects: | Skripsi Skripsi > TALK |
Divisions: | TALK |
Depositing User: | person person person |
Date Deposited: | 21 Jul 2024 12:38 |
Last Modified: | 21 Jul 2024 12:38 |
URI: | http://repository.pip-semarang.ac.id/id/eprint/5779 |
Actions (login required)
View Item |